JANGAN BERHENTI DI SYARIAT, JANGAN PULA MELEPAS SYARIAT
Banyak orang yg melepas syariat ketika merasa sudah sampai. Baiklah,, ketika engkau tidak bersyariat, coba masuki diri mu yang sedalam dalamnya dan sejujur jujurnya. Jangan terpengaruh dari faktor luar diri untuk mendngarkan ruhani mu sediri.. Apakah yang engkau rasakan tanpa sholat, tanpa puasa, tanpa zakat, tanpa beramal sholeh dlsb.??
Apapun jawabannya tetap lanjutkan perjalanan spiritual mu dan rasakanlah.
Kalau egkau masih merasa baik baik saja silahkan lanjutkan. Dan jika engkau mulai merasa gelisah juga terus lanjutkan. Engkau akan mencapai suatu maqom lagi di mana bukanlah itu (meninggalkan syariat) yang musti dituju dan didiami. Karna masih ada maqom di atasnya lagi.. Setelah lama meninggalkan sholat puasa dzikir lisan dlsb, akan ada suatu rasa rindu untuk mengamalkannya lagi.. Jangan ditahan kalau sampai demikian. Kalau dengar adzan ingin segera hadir ke masjid dlsb.
Segera gerakkan jasadmu, jangan ditahan
Selanjutnya akan ada pembelajaran lagi dariNya dari itu semua kepada kita.
Intinya jangan pernah berhenti pada suatu kondisi/wilayah/sensasi spiritual
Terus jalan, karena itu semua bukan sebuah pemberhentian terakhir.
Puncak dari seluruh perjalanan (suluk) kita semua ada pada kematian yang Haqq...
Fana fisy-syar'i ini adalah kondisi dimana engkau tidak lagi terpaku pada gerak syariat tubuh lagi.
Contohnya ketika sholat, kita idak lagi terpaku pada gerakannya sholat.
Maksudnya meskipun raga kita sedang duduk, sujud, rukuk, berdiri hingga salam, jiwa dan ruhani kita tetap bermi'roj menuju Allah.
Demikian juga ketika kita puasa, meskipun jasad kita lapar, jiwa kita tetap meluncur mi'roj ilalloh. Dan demikian juga pada syariat syariat yang lainnya
Ketika memberi sedekah, kita tidak terpaku dengan sedekah kita, bukan pada siapa yg kita beri, dan apa yg kita berikan. Apapun geraknya jasad, jiwa dan ruh kita tetap menghadap Allah semata
Semoga bermanfaat
Asalamualaikum
Salam Santun Rahayu
Komentar
Posting Komentar