Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

MENGENAL SEJATIDIRI

Gambar
MENGENAL SEJATIDIRI Ada sahabat Fb yang inbox menanyakan kisah pengalaman spritualnya, “ Pada suatu malam saya membaca manakiban jawahirul dan sholawat pada tengah malamnya saya zikir ayat kursi sebanyak 1000 kali. Setelah selesai saya tertidur, saat tidur, saya melihat ruh dari badan saya seakan ingin keluar. Setelah beberapa saat saya ikhlaskan dengan membaca shadat dua kali. Lalu ruh itu keluar lewat mulut seperti angin yang berputar, seakan tersedot keluar Dan setelah keluar ada yang membawa ke suatu tempat. Setelah sampai di tempat yang di tuju, saya di bawa melesat terbang ke langit dengan sangat cepat nya. Setelah sampai di langit saya di sambut satu sosok berjubah tinggi besar, tapi bentuknya hanya transfaran. Saya dipersilahkan masuk, di dalamnya banyak orang dengan wajah berseri dan hilir mudik mencari sanak saudara. Setelah itu terdengar suara adzan, saya menuju masjid dan mengambil air wudhu. Kebetulan di tempat itu ada cermin , saya sambil melihat wajah saya sendiri, sanga...

AL HIKAM

Gambar
Pengajian Kitab Hikam(hikam 1)…JOM NGAJI HIKAM… SEBAHAGIAN DARIPADA TANDA BERSANDAR KEPADA AMAL (PERBUATAN ZAHIR) ADALAH BERKURANGAN HARAPANNYA (SUASANA HATI) TATKALA BERLAKU PADANYA KESALAHAN. Imam Ibnu Athaillah memulakan Kalam Hikmat beliau dengan mengajak kita merenung kepada hakikat amal. Amal boleh dibahagikan kepada dua jenis : a) perbuatan zahir b) perbuatan hati atau suasana hati berhubung dengan perbuatan zahir itu.  Kalam Hikmat 1 yang dikeluarkan oleh Ibnu Athaillah memberi petunjuk mengenainya. Lihatlah kepada hati apabila kita terperosok ke dalam perbuatan maksiat atau dosa. Jika kesalahan yang demikian membuat kita berputus asa daripada rahmat dan pertolongan Allah s.w.t itu tandanya pergantungan kita kepada-Nya sangat lemah. Firman-Nya: “Wahai anak-anakku! Pergilah dan intiplah khabar berita mengenai Yusuf dan saudaranya (Bunyamin), dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolon...

HANCURKAN BERHALAMU AGAR KETEMU TUHAN-MU

Gambar
HANCURKAN BERHALAMU AGAR KETEMU TUHAN-MU Suatu ketika sambil menunggu adzan Magrib, Kiyai bertanya kepada muridnya, “ Sudah berpa kali kalian berpuasa romadhan...?” “ Sudah 20 kali romadhan", " kalau saya sudah 25 kali Romadhan", "30 kali puasa romadhan", " 23 puasa romadhan.” Jawab para santri saling bersautan . “ Lalu apa yang kalian dapat...?” Tanya Kiyai. Para santrinya tidak bisa menjawab, mereka saling pandang, lalu menundukkan kepalanya serentak menjawab, “ Mendapatkan lebaran Idul Fitri.....” Selanjutnya Kiyai tersebut menjelaskan, “Kalian puasa selama Romadhan setiap tahun sekali dan berkali-kali merasakan puasa romadhan, tetapi justru berhala anda semakin besar, bukannya dirobohkan dan dihancurkan tetapi malah dibangun semakin kokoh dan bagus.” “ Guru...! berhala apakah yang ada dalam diri kami.” Tanya salah satu murid santri. Kiyai menjawab, “ Kalian setiap puasa romadhan menganggap diri kalian paling suci, paling benar, paling Islami. Orang-ora...

AGAMA ISLAM TELAH SEMPURNA TIDAK MEMBUTUHKAN LAGI TAMBAHAN ATAUPUN PENGURANGAN

Gambar
Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan dikurangi. Kewajiban umat Islam adalah ittiba’ (mengikuti). Allah Azza wa Jalla berfirman: “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3] Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H) menjelaskan, “Ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla terbesar yang diberikan kepada umat ini, tatkala Allah menyempurnakan agama mereka. Sehingga, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla menjadikan beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin. Sehingga, tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang diharamkannya, dan tidak ada agama kecuali yang disyari’atkannya. Semua yang dikabarkannya adalah haq, benar, dan tidak ada kebohong...

ENERGI IKHLAS

Gambar
ENERGI IKHLAS Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah dibumi (Q.S. Al-Baqarah: 30). "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(Q.S. Al Baqarah) Untuk itu Allah melengkapi potensi manusia dengan Panca Indera, akal, qolbu, nafsu (ammarah, lauwamah, sofiah) dan potensi tersebut apabila dimanage secara ikhlas karena Allah maka akan dapat membangkitkan energi yang dahsyat sebagai bekal manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah. Dalam Al Qur’an banyak pentunjuk sangat rinci untuk memupuk nilai-nilai keikhlasan, tujuannya adalah untuk mengembangkan semua kecakapan, keteram...

CARA MENGENAL ALLAH

Gambar
CARA MENGENAL ALLAH Syeikh Ahmad Arifin berpendapat bahwa setiap yang ada pasti dapat dikenal dan hanya yang tidak ada yang tidak dapat dikenal. Karena Allah adalah zat yang wajib al-wujud yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat dikenal, dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah terlebih dahulu mengenal kepada yang disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagimana sabda Nabi : أَوَلُ الدِّيْنِ مَعْرِفَةُ اللهِ Artinya: “Pertama sekali di dalam agama ialah mengenal Allah Kenallah dirimu, sebagaimana sabda Nabi SAW مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ Artinya: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.             Lalu diri mana yang wajib kita kenal? Sungguhnya diri kita terbagi dua sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 20 : وَأَسْبَغَ عَليْكُمْ نِعَم...